FAQ : Segala Pertanyaan "Kenapa?" ( part. 1 )

Mungkin ini bisa dibilang lembaran FAQ ( Frequently Asked Questions ) blog gue. Seenggaknya kalo ada yang tanya kenapa A, kenapa B ato bertanya-tanya sendiri, mereka bisa dapet jawabannya di sini. Gue nulis seolah kayak bakal banyak yang tanya ya? hahaha nvm lah.

1. Kenapa Peanut Butter Scribble ?
> Simpelnya sih, karena waktu buat blog ini udah malem, lagi laper, terus kepikiran nama blognya makanan terus. Dan kayaknya Peanut Butter itu terkesan yummy banget. Slrrp. Apalagi kebayang D'crepes Peanut Butter Choco Cheese. Damnnn. Oke, BTT. Tapi setelah gue pikir-pikir lagi, nama blog ini punya filosofi juga *ciehh* Jadi, Peanut Butter a.k.a Selai Kacang adalah salah satu makanan favorit gue. Selama-lamanya. Rasanya lembut, kacang, gurih dan manis sekaligus. YUM. Dan selai kacang itu makanan yang umum dan simpel. Makanan dasar lah, bisa dibuat macem-macem. Peanut butter terasa 'sehari-hari' dan sederhana. Dan scribble menurut beberapa kamus online punya arti : tulisan acak-acakan, aimless, coret-coretan, dsb. Jelek banget ya? Haha tapi maksud gue di sini 'scribble' itu kiasan sih. Gue harap tulisan gue ga se'buruk' definisi scribble. Tapi sebagai newbie, gue harus menganggap tulisan gue ini 'scribble' biar gue ga bosen-bosen buat belajar lebih lagi :)


2. Kenapa sering ganti-ganti penulisan aku, gue & saya ?
> Ada ya yang peduli pertanyaan ini ? Nvm sih, memang ini perlu gue jelasin biar ga rancu. Gue merasa tiap kali gue ngomong dengan gue, saya atau aku, gue keluar dalam 3 kepribadian yang bener-bener beda. Dan mereka ini gantian keluarnya. Apa ini yang namanya alter ego? Gue ga tau. Yang jelas ini ga gue bikin-bikin. 3 kepribadian ini terbentuk karena lingkungan gue. Dulunya cuma ada si "gue" karena gue emang besar di Jakarta. Terus habis gue pindah ke Semarang, muncul si "aku" karena temen-temen gue di sini semua ngomong pake "aku". Terus si "saya" muncul sejak gue kelas 2 SMA, karena pergaulan gue juga. Dan dalam blog ini, udah gue putusin gue bakal ngomong apa adanya gue. If it feels like using 'gue' , I'll use it. If it feels like using 'saya' , I'll use it. And it's the same for 'aku'. Yah, let's see, mungkin di post-post selanjutnya bakalan lebih jelas. Phew, jadi bingung juga loh gue. 

...mungkin akan berlanjut.